MENGHARUKAN !!! Peringatan Supersemar " Enak zaman Pak Harto, pokoknya, "
Sosok mendiang Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, mendapat pujian dari sejumlah jamaah yang menghadiri peringatan terbitnya surat perintah 11 Maret atau Supersemar yang digelar di Masjid At-Tin, Jakarta, Sabtu (11/3) malam.
Salah satu warga yang memuji Soeharto adalah Kang Syam (38), jamaah dari Majalengka, Jawa Barat. Kepada CNNIndonesia.com, Kang Syam menyebut Soeharto sebagai pahlawan.
"Soeharto itu pahlawan. Presiden terbaik lah sepanjang masa. Dia tegas terhadap komunis, programnya juga menguntungkan. Jauh dibandingkan sekarang. Enak zaman Pak Harto, pokoknya," kata Kang Syam.
Pujian juga dilontarkan oleh Sri wahyuni (45), jamaah dari Pasar Minggu, Jakarta Selatan. "Enak zaman Pak Harto. Sejahtera, murah. Dibandingkan sekarang susah. (Soeharto) Bisa memerintah dengan baik," ujar Sri.
Sementara Dedi Supriadi, 50 tahun, membandingkan era Presiden Soeharto dengan Presiden Jokowi. Dedi menyebut Soeharto memimpin dengan merangkul semua golongan. Selain itu, di era Soeharto menurut Dedi lebih mudah mencari uang.
"Cari duit enjoy zaman Pak Harto. Belum semrawut kayak sekarang, pembangunan di mana-mana tapi duit susah. Pak Harto sosok yang kebapakan. Negarawan banget. Semua kalangan semua golongan masuk. Kalau Jokowi beda banget," kata Dedi yang tinggal di Kalibata, Jakarta Selatan.
Soeharto adalah sosok paling lama yang pernah menjabat Presiden Indonesia. Ia menjabat selama 32 tahun hingga akhirnya dilengserkan oleh gerakan mahasiswa dan rakyat pada tahun 1998.
Sosok Soeharto memang cukup kontroversial. Banyak yang menyukainya, namun tak sedikit yang mengkritiknya. Bagi kalangan yang menyukainya, Soeharto dianggap sebagai sosok yang berjasa bagi Indonesia.
Acara di Masjid At-Tin malam ini digelar untuk memperingati terbitnya Supersemar. Acara dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Selain itu, acara ini juga dihadiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Supersemar adalah surat perintah yang berisi instruksi kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan guna mengatasi situasi keamanan pada masa itu.
Surat perintah tersebut ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966. Saat itu, Soeharto masih menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib).