LAGI,LAGI dan LAGI !!! Ernest, Pelawak KAFIR dan Tuduhanya Kepada Ulama Zakir Naik...
Dalam twitternya, dengan tanpa basa-basi, beliau telah melemparkan pernyataan bahwa Zakir Naik mendanai ISIS, dan menyesalkan Wakil Presiden, yang kita muliakan, Bapak Jusuf Kalla, menjamu Zakir Naik, padahal yayasannya sudah di-banned di India dan UK
Tentunya apa yang dilakukan seorang Ernest, menambah daftar panjang sosok-sosok Non-Muslim yang berani masuk ke wilayah dan domain kaum muslimin, dan tentu hal seperti ini sangat kita sesalkan. Tidak bisa terbayangkan jika seorang Muslim berani berbuat yang sama di negeri Vatikan, negeri dengan mayoritas Katolik. Kesabaran kaum Muslimin di Indonesia memang layak pada akhirnya menjadi teladan bagi bangsa manapun di dunia bahkan telah diteladani sepanjang zaman.
Zakir Naik sebagai Da’i Internasional selalu membiasakan model ceramahnya bukan dalam bentuk debat, tapi perkuliahan, akademis, dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Hafalan kokoh beliau terhadap Al-Quran, As-Sunnah dan Kitab-kitab yang beliau bahas seperti Injil dan Weda, berikut pengayaan bahan bacaan beliau dari karya-karya akademis selainnya, menjadikan siapapun yang mencoba menggugurkan dalil-dalil yang diangkatnya kelabakan.
Zakir Naik dalam seluruh upaya dakwahnya, selalu menegaskan bahwa dirinya sedang mengamalkan firman Allah: “Serulah Mereka kepada kalimat yang sama ( kalimatun sawā ). Hal ini karena kesamaan kalimat akan melahirkan toleransi, saling kesepahaman akan perbedaan yang harus dimaklumi, semangat bersinergi dan meningkatkan kualitas diri pada persamaan yang tercermin dalam ‘kalimat sama’, dan runtuhnya berbagai tuduhan buruk kepada Islam seperti terorisme.
Zakir Naik berkali-kali dalam ceramahnya telah ditanya tentang hubungan Islam dan Terorisme termasuk ISIS, namun, berkali-kali pula ia mampu menegaskan secara lugas, bahwa terorisme dan ISIS bukanlah bagian dari Islam. Dalil dan fakta ilmiah yang diangkatnya menunjukkan kapasitas keulamaannya, sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Islam mendorong umatnya untuk berpikir ilmiah dan kritis, bukan ‘asal patuh’ pada apapun keputusan ulamanya, karena ilmiah merupakan sifat generasi Rabbani, ilmiah yang bernaungkan wahyu.
Zakir Naik terhadap pendapatnya yang menolak keras ISIS berikut mengangkat argumen penting mengapa ISIS tidak layak diikuti, sejatinya telah diberitakan oleh banyak media dunia. Siapapun yang mengklaim sebagai Negeri Islam haruslah berhukum dengan Al-Quran dan As-Sunnah, dan tidak ada satupun ayat dan hadits yang mengajarkan terorisme atau membunuh manusia yang tidak bersalah. Bahkan Zakir mengingatkan kaum muslimin untuk tidak turut membesarkan tema ISIS jika fakta sesungguhnya adalah A-ISIS, karena hanya akan menyudutkan keindahan falsafah dasar Islamic State, sehingga tanpa sadar mendukung propaganda media yang memusuhi Islam.
Apa yang dilakukan seorang Ernest, pelawak non-Muslim, telah melukai hati banyak kaum muslimin yang mayoritas di NKRI. Sudah sepantasnyalah beliau mengajukan maafnya tidak hanya kepada bangsa besar dan berjiwa besar ini, namun sudilah beliau meminta maaf langsung kepada Zakir Naik, saat kedatangan beliau kembali ke Indonesia di bulan April (jika tidak mundur).